HIDAYAH MANUSIA DALAM KEHIDUPAN

Ditulis oleh Super User. Posted in Kolumnis

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
‎بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم 
 
Kita banyak kali melihat masih banyak manusia yang melakukan dosa, kemungkaran, menentang Allah SWT, Tuhan Pencipta alam semesta, dan bahkan ada yang menolak keberadaanNya sedangkan mereka sendiri diciptakan olehNya dan tinggal di atas bumi yang diciptakanNya?
 
Dalam keadaan kehidupan umat manusia saat ini yang sedang kehilangan pegangan dan petunjuk hidup, maka nilai Hidayah terasa begitu mahal.
 
Kerana dengan Hidayah itulah manusia dapat menjalani kehidupan dengan baik dan mendapatkan kemuliaan serta keselamatan hidup di dunia dan di akhirat kelak.
 
*A. PENGERTIAN HIDAYAH.*
Kata Hidayah berasal dari bahasa Arab. Akar katanya ialah : hadaa, yahdii, hadyan, hudan, hidyatan, hidaayatan. Khusus yang terakhir, kata hidaayatan kalau diwaqofkan (berhenti) di baca : Hidayah.
 
Hidayah secara bahasa bererti petunjuk. Lawan katanya adalah : “Dholalah” yang bererti “kesesatan”. Secara istilah (terminologi), Hidayah ialah penjelasan dan petunjuk jalan yang akan menyampaikan kepada tujuan sehingga meraih kemenangan di sisi Allah SWT.
 
Allah SWT berfirman Surah Al-Baqarah, ayat 5:
 
‎*أُولَٰئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ*
"Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung". (Q.S. Al-Baqarah: 5)
 
*B. JENIS-JENIS HIDAYAH.*
Para Ulama telah menjelaskan dengan perincian yang mendalam tentang Hidayah/Hudan, khususnya yang diambil dari Al-Qur’an seperti yang ditulis oleh Al-Balkhi dalam bukunya “Al-Asybah wa An-Nazho-ir”, Yahya Ibnu Salam dalam bukunya “At-Tashoriif”, As-Suyuthi dalam bukunya “Al-Itqon” dan Ibnul Qoyyim Al-Jawzi dalam bukunya “Nuzhatu Al-A’yun An-Nawazhir”.
 
Kata Hidayah/Hudan dalam Al-Qur’an disebutkan sekitar 171 ayat dan terdapat dalam 52 Hadits. Sedangkan pengertian Hidayah / Hudan dalam Al-Qur’an dan Hadits terdapat sekitar 27 makna.
 
Di antara hidayah tersebut bermakna : penjelasan, agama Islam, Iman (keyakinan), seruan, pengetahuan, perintah, lurus/cerdas, rasul /kitab, Al-Qur’an, Taurat, taufiq/ketepatan, menegakkan argumentasi, Tauhid/ mengesakan Allah, Sunnah/Jalan, perbaikan, ilham/insting, kemampuan menilai, pengajaran, kurnia, mendorong, mati dalam Islam, pahala, mengingatkan, benar dan kukuh/konsisten.
 
Dari 27 pengertian tersebut di atas, sesungguhnya Hidayah secara umumnya, terbahagi kepada beberapa bahagian yang utama, iaitu:
 
*1. Hidayah I’tiqodiyah (Petunjuk Jalan Yang Terkait Dengan Keyakinan Hidup)*
Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nahl, ayat 37:
 
‎*إِن تَحْرِصْ عَلَىٰ هُدَاهُمْ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَن يُضِلُّ وَمَا لَهُم مِّن نَّاصِرِينَ*
"Jika kamu sangat mengharapkan agar mereka dapat petunjuk, maka sesungguhnya Allah SWT tiada memberi petunjuk kepada orang yang disesatkanNya, dan sekali-kali mereka tiada mempunyai penolong". (Q.S. An-Nahl : 37)
 
*2. Hidayah Thoriqiyah (Petunjuk yang berkait dengan Jalan Hidup, yakni Islam yang didasari Al-Qur’an dan Sunnah Rasul SAW)*
 
Firman Allah SWT dalam Surah Al-Hajj, ayat 67:
 
‎لِّكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنسَكًا هُمْ نَاسِكُوهُ فَلَا يُنَازِعُنَّكَ فِي الْأَمْرِ وَادْعُ إِلَىٰ رَبِّكَ إِنَّكَ لَعَلَىٰ هُدًى مُّسْتَقِيمٍ
“Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syariat tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syariat) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus (Islam)”. (Q.S. Al-Hajj: 67)
 
Juga firman Allah SWT dalam Surah An-Najm, ayat 23:
 
‎إِنْ هِيَ إِلَّا أَسْمَاءٌ سَمَّيْتُمُوهَا أَنتُمْ وَآبَاؤُكُم مَّا أَنزَلَ اللَّهُ بِهَا مِن سُلْطَانٍ إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَمَا تَهْوَى الْأَنفُسُ وَلَقَدْ جَاءَهُم مِّن رَّبِّهِمُ الْهُدَىٰ
“Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapa-bapa kamu mengada-adakannya; Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun untuk (menyembah) nya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka, dan sesungguhnya telah datang petunjuk (Islam/ Al-Qur’an) kepada mereka dari Tuhan mereka”. (QS. An-najm: 23)
 
*3. Hidayah ‘Amaliyah (Petunjuk Jalan yang Terkait dengan Aktiviti Hidup)*
Firman Allah SWT dalam Surah Al-Ankabut, ayat 69:
 
‎*وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ*
"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keredhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Q.S. Al-Ankabut: 69)
 
*4. Hidayah Fithriyah (Petunjuk Jalan Yang Terkait Dengan Fitrah).*
Hidayah Fithriyah ini terkait dengan kecenderungan alam yang Allah SWT tanamkan dalam diri manusia untuk meyakini Tuhan Pencipta, mentauhidkanNya dan melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk diri mereka.
 
Realisasinya tergantung atas pilihan dan keinginan mereka sendiri. Sumbernya adalah Qalb (hati nurani) dan akal fikiran yang masih bersih (fithriyah) sebagaimana yang dialami oleh Nabi Ibrahim.
 
Allah SWT menjelaskan dalam firman-Nya dalam Surah Al-An'aam, ayat 77:
 
‎فَلَمَّا رَأَى الْقَمَرَ بَازِغًا قَالَ هَٰذَا رَبِّي فَلَمَّا أَفَلَ قَالَ لَئِن لَّمْ يَهْدِنِي رَبِّي لَأَكُونَنَّ مِنَ الْقَوْمِ الضَّالِّينَ
"Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: “Inilah Tuhanku”. Tetapi setelah bulan itu terbenam dia berkata: “Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat”. (Q.S. Al-An’am: 77).
 
*5. Hidayah al-Ilham (Petunjuk Jalan Berupa ilham),*
iaitu berupa gharizah (insting, pembawaan asal) yang dibawa oleh setiap manusia sejak kelahirannya, seperti: bayi yang baru lahir, tanpa belajar dapat menyusu pada ibunya.
 
Allah SWT berfirman dalam surah Surah Taha, ayat 50:
 
‎*قَالَ رَبُّنَا الَّذِي أَعْطَىٰ كُلَّ شَيْءٍ خَلْقَهُ ثُمَّ هَدَىٰ*
“Musa berkata: “Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk” (QS. Thoha : 50).
 
*6. Hidayah al-Hawasy (Petunjuk Jalan Berupa Panca Indera)*
iaitu berupa pendengaran, penglihatan, bauan, perasaan indera, dan peradaban.
 
Dengan indera ini manusia dapat membezakan sesuatu yang bermanfaat dan mudharat bagi dirinya. Akan tetapi, hidayah dalam bentuk ini belum dapat menghantarkan manusia kepada kebenaran, kerana kemampuannya sangat terbatas, misalnya mata melihat benda yang jaraknya jauh lebih kecil dari sebenarnya; lidah orang yang sedang ditimpa sakit merasakan gula itu pahit, dan sebagainya. Kerana itu, Allah SWT. menyempurnakan hidayah ini dengan hidayah akal.
 
*7. Hidayah al-‘Aql (petunjuk Jalan Berupa Akal),*
Iaitu berupa kemampuan akal untuk memikirkan, memahami, dan mengetahui suatu objek, yang akan dapat membawanya kepada kebenaran dan keselamatan hidup.
 
Al-Qur’an menganjurkan manusia agar memperhatikan segala sesuatu di sekitarnya serta memikirkan, memahami, dan mengetahui selok beloknya sebagai ciptaan Allah SWT. guna memantapkan keimanannya.
 
Allah SWT berfirman dalam Surah Ali-Imran, ayat 190:
 
‎*إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِّأُولِي الْأَلْبَابِ*
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”. (QS. Ali `Imran : 190).
 
Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nahl, ayat 78:
 
‎وَاللَّهُ أَخْرَجَكُم مِّن بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur". (QS. an-Nahl : 78).
 
*8. Hidayah ad-Din (Petunjuk Jalan Agama).*
Iaitu berupa wahyu yang diturunkan Allah SWT. kepada RasulNya untuk disampaikan kepada umatnya atau kepada manusia seluruhnya, untuk dijadikan sebagai pedoman hidup guna mencapai kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat. Wahyu tersebut kemudian dibukukan dan disebut kitab suci. Salah satu kitab suci ialah al-Qur’an, yang diturunkan Allah SWT. kepada Nabi Muhammad SAW. sebagai hidayah untuk segenap manusia.
 
Allah SWT berfirman dalam Surah Ali-Imran, ayat 73:
 
‎وَلَا تُؤْمِنُوا إِلَّا لِمَن تَبِعَ دِينَكُمْ قُلْ إِنَّ الْهُدَىٰ هُدَى اللَّهِ أَن يُؤْتَىٰ أَحَدٌ مِّثْلَ مَا أُوتِيتُمْ أَوْ يُحَاجُّوكُمْ عِندَ رَبِّكُمْ قُلْ إِنَّ الْفَضْلَ بِيَدِ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
"Dan janganlah kamu percaya melainkan kepada orang yang mengikuti agamamu. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk (yang harus diikuti) ialah petunjuk Allah, dan (janganlah kamu percaya) bahawa akan diberikan kepada seseorang seperti apa yang diberikan kepadamu, dan (jangan pula kamu percaya) bahawa mereka akan mengalahkan hujjahmu di sisi Tuhanmu". Katakanlah: "Sesungguhnya kurnia itu di tangan Allah, Allah memberikan kurniaNya kepada siapa yang dikehendakiNya; dan Allah Maha Luas kurniaNya) lagi Maha Mengetahui";
 
Hidayah dalam bentuk-bentuk yang telah disebutkan di atas adalah semata-mata milik Allah SWT.
 
Oleh sebab itu, tidak seorang pun yang dapat memberikannya selain Allah SWT., baik dalam bentuk hidayah yang umum ataupun hidayah yang khusus.
 
Hal ini diisyaratkan oleh firman Allah SWT dalam Surah Al-Qasas, ayat 56:
 
‎*إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ*
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendakiNya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mahu menerima petunjuk". (QS. al-Qashash : 56)
 
Tanpa Hidayah mustahil kita dapat selamat di dunia dan di akhirat. Semoga Allah SWT membantu dan menolong kita dalam memahami betapa mahalnya nilai Hidayah dan mensyukuri nikmat Hidayah yang telah Allah SWT anugerahkan kepada kita hingga ke akhir hayat kita.
 
Ya Allah dengan sebab hidayahMu, semoga Engkau berkenan menghimpunkan kami di tempat yang mulia ke dalam syurga FirdausMu yang paling tinggi bersama Rasul SAW, para shiddiqin, syuhada’, dan sholihin. Aamiinn Yaa Robbal 'Aalamiin !!!!!
 
Wallahu A'lam. 
 
Panjang-panjangkan pada sahabat lain walau sepotong ayat walaupun hanya sekilas pandang….
 
Jazzakumullahu khairanjaza’..
Doakan istiqamah serta Sehat wal Afiat. 
Wassalam...
 
Mohd Muhaimin Mazlan
Pegawai Pembangunan Modal Insan

Kumpulan PMBK

  01b  02b  06b   KGTSBa   04b   14b  08b  09b   10b   12b   BTCSBa